RILIS BPPSDMP - 13 Agustus 2024 (HUMAS/710)
BANTUL – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Politeknik Pembangunan dan Pertanian (Polbangtan Yoma), bersama Pemerintah Kabupaten Bantul, Dinas Pertanian, serta pihak terkait tengah gencar melakukan upaya peningkatan produksi padi di tengah musim kemarau yang berkepanjangan. Salah satunya adalah dengan memaksimalkan Perluasan Areal Tanam (PAT), juga penggunaan pompa air untuk irigasi sawah.
Untuk memastikan kegiatan tersebut berjalan maksimal, dilakukan rapat koordinasi di Warung Omah Sawah Sewon Bantul, Senin (12/08/2024) pagi, Pukul 08.30 WIB.Rapat dihadiri oleh
Hermawan mewakili Direktur Polbangtan Yoma, Yoris selaku Balai Besar Peralamalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT), Joko selaku Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Bantul, Arifin selaku Kepala Bidang Kabid Alsintan, Imawan selaku Kabid Penyuluhan, Suharsono selaku Kepala BSIP, Sugeng selaku Pasiter Kodim Bantul, dan Joko selaku Kadis Pertanian.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan perluasan areal tanam dibutuhkan untuk menjamin produksi pertanian tidak menghadapi kendala. Selain itu, juga untuk memastikan produksi pertanian memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mengatakan PAT dilakukan sebagai langkah untuk menjaga ketahanan pangan. Idha menambahkan, dalam kondisi apa pun pangan tidak boleh bermasalah.
Pada rapat tersebut, pihak-pihak yang hadir menyampaikan komitmen penuh untuk mendukung program peningkatan produksi padi. Target awal Perluasan Area Tanam (PAT) Pompanisasi, Irigasi Pompa (IRPOM) dan Irigasi Pipa (IRPIP) yang direncanakan oleh Kabupaten Bantul yaitu di bulan September dipercepat menjadi Agustus agar segera dipenuhi.
Hermawan, yang mewakili Direktur Polbangtan Yoma, menyampaikan bahwa ada beberapa arahan dan laporan yang telah disampaikan pada saat rapat tersebut, bahwa semua pihak sepakat untuk mengoptimalkan penggunaan pompa air yang telah terpasang dan mencari sumber air alternatif.
“Lahan wedi kengser yang telah disetujui oleh Keraton akan dimanfaatkan sebagai lahan pertanian akan segera dilegalkan dan diupayakan penanaman padi dengan varietas yang cocok,” ungkap Hermawan.
Ia juga berharap Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) terus memberikan pendampingan kepada petani dalam memanfaatkan pompa air dan sumber air yang ada.Hermawan memastikan bahwa pihaknya juga turut mengarahkan Mahasiswa Polbangtan Yoma yang ditempatkan di Kabupaten Bantul akan turut aktif dalam pendampingan petani dan kegiatan pertanian lainnya.
“Dimohon kepada Dinas untuk mendukung mahasiswa yang ditarget oleh Menteri Agar mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatannya selalu berkoordinasi dengan Dinas dan Penyuluh dalam hal data dan pelaporan,” jelas Hermawan. Namun dilain sisi, Hermawan juga menjelaskan bahwa masih ada upaya uji coba lahan wedi kengser yang sudah dikelola dan ditanami padi.
“Hingga saat ini masih diupayakan mencari benih yang cocok. Karna benih yang saat ini dicobakan masih belum bisa tumbuh optimal,” jelasnya. Pasiter Kodim Bantul, Sugeng, turut menyampaikan dukungannya.
“Apapun yang dilaksanakan oleh rekan-rekan Dinas, PPL di kecamatan mohon di infokan ke kami, dalam upaya singkronisasi data, Jika diperlukan di lapangan sewaktu-waktu, khususnya kegiatan perpompaan Babinsa siap melakukan pendampingan,” tukasnya.
Joko Selaku Kadis Pertanian menyatakan siap berkirim surat jika memang diperlukan, untuk perubahan kebijakan karna sifatnya memang sangat diperlukan menempatkan mahasiswa dilokasi-lokasi yang target PAT nya masih rendah.
Berdasarkan hasil diskusi, Polbangtan Yoma dan Pemerintah Kabupaten Bantul melalui Dinas Pertanian menyatakan komitmennya untuk terus menyukseskan program PAT dengan tekad yang kuat untuk meningkatkan keberhasilan program Perluasan Area Tanam (PAT) Pompanisasi, Irigasi Pompa (IRPOM) dan Irigasi Pipa (IRPIP). (Magang UAD)