YOGYAKARTA - Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta - Magelang (Polbangtan Yoma) Kementerian Pertanian (Kementan) merilis Cokelat Rosella untuk meningkatkan nilai ekonomi pada komoditas pertanian.
Mereka adalah Nania Dwi Rahayu, Nashwa Aydin Shahira Fella, dan Nikita Rahmawati dari program studi Agribisnis Hortikultura Tingkat 2. Baru-baru ini mereka berhasil menyabet juara harapan II pada ajang Lomba Inovasi Nasional yang digelar oleh Polbangtan Gowa.
Ini sejalan dengan program Kementan untuk mendorong generasi muda berinovasi menciptakan diversifikasi produk pertanian.
Dalam berbagai kesempatan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyebut kemajuan pertanian berada di tangan generasi muda, yang mau berinovasi dan turun langsung sebagai pelopor.
“Pertanian itu tentang teknologi, riset dan inovasi. Mahasiswa harus menjadi lokomotif perubahan. Kalau kita ingin berdaulat pangan, maka kampus dan anak muda harus turun langsung. Jadilah pelopor, bukan penonton,” tegas Amran.
Dukungan penuh untuk generasi muda yang memiliki potensi besar untuk memajukan sektor pertanian melalui inovasi dan kewirausahaan juga digaungkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti.
Upaya ini dilakukan untuk mendukung tumbuhnya entrepreneur muda di sektor pertanian.
Seperti halnya cokelat rosella. Melalui proses riset produk dari kemasan, inovasi ini mampu bersaing dan menarik publik.
Nikita, salah satu penemu mengatakan Cokelat Rosella jika dikembangkan dengan serius akan menghasilkan keuntungan.
“Dari hasil perhitungan diperoleh nilai rasio ERSE (margin laba kotor) sebesar 35,28%, yang menunjukkan bahwa 35,28% dari setiap pendapatan penjualan merupakan keuntungan kotor setelah dikurangi biaya pokok,” paparnya.
Selain mengenalkan produk olahan dari bunga rosella yang dikenal kaya akan antioksidan, mereka juga secara tidak langsung memberdayakan petani rosella. Pasalnya mereka menggunakan bahan baku dari petani.
”Dengan penghargaan ini kami merasa sangat bersemangat untuk terus berinovasi di bidang pertanian, apalagi jika inovasi yang dihasilkan memberikan dampak positif,” tambah Nikita.
Disampaikan dalam wawancara (31/7/2025), dosen Polbangtan Yoma, Novia Aristi mengaku bangga atas capaian mahasiswanya.
“Kami mengapresiasi setinggi-tingginya dedikasi dan kerja keras para mahasiswa yang telah berani tampil, membawa ide, dan mempersembahkan hasil karya terbaiknya. Semoga inovasi ini bisa menjadi salah satu referensi petani untuk meningkatkan nilai ekonomi komoditas hortikultura,” tuturnya.