MAGELANG - Salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian (Kementan), Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma menggelar sertifikasi kompetensi bagi mahasiswa tingkat akhir pada 5 – 7 Agustus 2025.
Tidak tanggung- tanggung, Polbangtan Yoma menggelar 3 sertifikasi kompetensi sekaligus. Yakni Penyuluh Pertanian Level Supervisor Pertama, Pengawas Bibit Ternak, dan Pengawas Mutu Pakan.
Sebanyak 131 mahasiswa jurusan peternakan dinyatakan lulus dan direkomendasikan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kementan untuk mendapatkan sertifikat kompetensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Hal ini adalah upaya Kementan untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) pertanian yang memiliki kompeten, produktif dan berdaya saing melalui perguruan tinggi vokasi.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan, pertanian dapat digarap dengan cara-cara kekinian. Namun hal tersebut harus didukung oleh SDM yang memadai.
“Polbangtan menjadi ujung tombak dalam menghasilkan SDM yang kompeten,” sebut Amran.
Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan di tangan milenial pembangunan pertanian akan dijalankan. Menurutnya, petani milenial adalah penggerak sektor pertanian, khususnya dalam menghadapi industri 4.0.
Dengan sertifikasi kompetensi, Direktur Polbangtan Yoma, R. Hermawan meyakini lulusannya mendapatkan bekal yang memadai untuk menghadapi dunia kerja.
“Selain ijazah yang akan diterima, lulusan juga akan mendapatkan sertifikat kompetensi. Yang merupakan standar mutu dari kompetensi yang berlaku di dunia kerja”, papar Hermawan.
Ia menyebut, sertifikat ini sebagai “SIM” untuk bekerja dan berwirausaha di lapangan kerja nantinya.
Sertifikasi ini, lanjutnya, adalah upaya Polbangtan Yoma untuk meningkatkan value lulusannya. Sehingga, Ia optimis lulusannya bisa bersaing di dunia kerja.