Ada pemandangan yang tak biasa di Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa), Kampus Magelang, Rabu (25/8/2021). Ada banyak traktor yang dihias dengan bunga dan tanaman lalu lalang di dalam lingkungan kampus.
Ternyata, traktor itu menjadi kendaraan untuk mengangkut para wisudawan Polbangtan YoMa satu per satu. Untuk dikukuhkan sebagai sarjana terapan pertanian dan sarjana terapan peternakan.
Itulah pemandangan unik yang hanya ada saat wisuda sarjana terapan Polbangtan YoMa.
Wisuda Tahun Ajaran 2020/2021 tersebut diikuti 273 wisudawan. Sebanyak 24 di antaranya diwisuda secara langsung di Gedung Aula Polbangtan YoMa Kampus Magelang. Sedangkan sisanya mengikuti prosesi wisuda secara daring.
Ratna Laeli Choiriyah menjadi wisudawan terbaik Jurusan Peternakan, Program Studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan. Dara asal Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah itu meraih IPK 3,91.
Sedangkan wisudawan terbaik Jurusan Pertanian, Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan adalah Yolanda Damayanti Sinaga dari Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, dengan IPK 3,94.
Mewakili rekan-rekannya, Ratna Laeli menyatakan kebanggaan sekaligus keharuan bisa memakai toga dan menjadi bagian dari Polbamgtan YoMa. “Ini menjadi momen bersejarah dalam hidup kami. Sebagai bentuk syukur atas pengorbanan dan perjuangan kami,” ungkapnya.
Menurut Ratna, meski dikemas secara sederhana dengan penerapan protokol kesehatan ketat dalam suasana pandemi Covid-19, wisuda sarjana kali ini tetap penuh makna untuk dikenang.
Tak lupa, Ratna menyampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran civitas akademika Polbangtan YoMa yang telah memberikan pelayanan, ilmu, dan pengalaman bagi dia dan rekan-rekannya. “Polbangtan YoMa menjadi rumah kedua kami untuk dididik bermental baja. Mengabdi kepada negeri. Dan untuk membumi kepada masyarakat, khususnya petani,” katanya.
Direktur Polbangtan YoMa Dr Bambang Sudarmanto SPt MP mengucapkan selamat dan sukses kepada seluruh wisudawan yang telah resmi menyandang gelar sarjana terapan pertanian dan sarjana terapan peternakan.
Dikatakan, sejak Maret 2020 hingga saat ini Polbangtan YoMa menerapkan sistem perkuliahan secara daring demi tegaknya protokol kesehatan dalam suasana pandemi Covid-19. “Meski dengan ruang yang terbatas Alhamdulillah mahasiswa semester 8 bisa menyelesaikan tugas akhir dengan baik dan diwisuda sebagai saejana terapan Polbangtan YoMa,” ungkapnya.
Sejak menyandang gelar sarjana, lanjut Bambang, itu menjadi tonggak untuk melangkah pada dunia baru dan terjun ke masyarakat membangun pertanian Indonesia.
Itu sebagaimana tugas Polbangtan YoMa membangun sumber daya manusia pertanian yang tangguh dan mandiri dan memiliki jiwa sociopreneur untuk kemajuan petani.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) pun turut berpesan agar para alumni Polbangtan YoMa berperan aktif dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia di daerah asal masing-masing.
Demikian pula pernyataan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi yang disampaikan secara daring di sela prosesi wisuda.
Dedi mengatakan bahwa SDM unggul menjadi salah satu faktor pengungkit produktivitas pertanian yang sangat signifikan selain inovasi teknologi, sarana prasarana, dan peraturan perundangan pendukungnya.
“SDM harus berkualitas, berdaya saing, dan memiliki jiwa enterpreneurship yang tinggi. Karena SDM ini yang nantinya akan mampu mnegoperasikan teknologi dan menghasilkan kebijakan-kebijakan yang mampu mewujudkan pertanian maju, mandiri, dan modern,” tandasnya.
http://radarjogja.jawapos.com/pendidikan/2021/08/25/diarak-naik-traktor-ratna-laili-dan-yolanda-sinaga-wisudawan-terbaik-2021/