YOGYAKARTA – Sejalan dengan program Swasembada Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) menyiapkan SDM pertanian yang kompeten. Melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), 68 mahasiswa mendapatkan Bimbingan Teknis Penyuluhan Keamanan Pangan pada Kamis (13/3/2025).
Pembekalan diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta kepada mahasiswa Semester VI program studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran akan keamanan pangan.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, mengatakan insan pertanian harus terus memperbarui kemampuan dan pengetahuan. Sebab, ilmu terus berkembang, termasuk juga ilmu pertanian.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti. Ia menegaskan, regenerasi dalam pertanian harus dilakukan. Pasalnya, petani yang ada saat ini sudah tua.
Oleh karena itu, Idha berharap mahasiswa bisa terus menyerap pengetahuan terbaru seputar pertanian.
Bimtek sendiri dibuka oleh Direktur Polbangtan YOMA, R. Hermawan. Ia mengatakan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPPIRT) berperan penting dalam mendukung swasembada pangan yang dicanangkan Kementerian Pertanian.
Karena, hal itu dapat memastikan bahwa produk pangan olahan industri rumah tangga memenuhi standar keamanan dan kualitas.
Ia menambahkan, dengan SPPIRT, produk pangan lokal lebih terjamin keamanannya, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Selain itu, sertifikasi ini mendukung program PWMP mahasiswa dan alumni Polbangtan YOMA, utamanya yang memiliki usaha di bidang olahan pangan.
“Pemanfaatan sumber daya pangan lokal yang lebih optimal juga berkontribusi dalam pengurangan food loss dan food waste, sehingga memperkuat ketahanan pangan nasional,” tutur Hermawan.
Ia menambahkan, SPPIRT juga membantu meningkatkan kesadaran pelaku usaha terhadap regulasi keamanan pangan.
“Yang pada akhirnya berkontribusi dalam menjaga kesehatan masyarakat dan memastikan ketersediaan pangan yang aman, berkualitas, serta berkelanjutan,” ujar Hermawan lagi.
Bimtek Penyuluhan Keamanan Pangan diisi pemateri oleh Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan beberapa praktisi di bidang pangan.
Adapun materi – materi yang disampaikan adalah Peraturan Perundang-undangan di Bidang Pangan, Keamanan Mutu Pangan, Persyaratan Kemasan, Label dan Iklan Pangan dan Halal, Cara Produksi Pangan Yang Baik untuk Industri Rumah Tangga (CPPB-IRT), Penggunaan Bahan Tambahan Pangan (BTP) dan Simulasinya dan Teknologi Proses Pengolahan Pangan. (NTRD/os)