MAGELANG - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) tengah melakukan upaya percepatan swasembada daging sebagai salah satu fokus utama untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Swasembada pangan bukan sekadar cita-cita, melainkan kebutuhan strategis bagi Indonesia. Untuk mencapainya, pengembangan sumber daya manusia (SDM) di sektor pertanian harus menjadi prioritas.
Seperti disampaikan oleh Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman untuk meningkatkan produksi daging di Indonesia serta memperkuat proses hilirisasi. Langkah ini sebagai persiapan untuk mendukung program makan bergizi gratis yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Kami berkomitmen untuk mendukung program makan bergizi gratis. Salah satunya adalah dengan meningkatkan produksi daging serta proses pengolahannya yang akan kita siapkan melalui kerjasama dengan offtaker yang ada," kata Mentan Amran.
Untuk mencapainya, Kementan berupaya meningkatkan kualitas SDM pertanian melalui berbagai program dan kebijakan. Tujuannya adalah untuk mewujudkan pertanian yang lebih modern, berdaya saing, dan berkelanjutan, serta untuk mencapai swasembada pangan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menekankan perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia peternakan, khususnya yang menangani kesehatan hewan, untuk mendukung program swasembada daging.
Senada, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang (Polbangtan Yoma), R. Hermawan menyebut edukasi, pelatihan teknologi, pemberdayaan generasi muda, revitalisasi penyuluh, serta kolaborasi lintas sektor adalah langkah-langkah yang perlu diambil secara sinergis.
”Dengan komitmen yang kuat, Indonesia dapat membangun sektor pertanian yang tangguh, inovatif, dan berkelanjutan, sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri,” ujarnya.
Hal ini Ia sampaikan pada Seminar Nasional VII yang diselenggarakan di Auditorium Polbangtan Yoma, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (10/7/2025).
Membawa tema Peran Sumber Daya Manusia dan Teknologi Presisi dalam Mendukung Swasembada Pangan Hewani untuk Keberlanjutan Pembangunan Indonesia, Hermawan mengajak stakeholder untuk bisa memenuhi kebutuhan daging nasional.
”Ketergantungan pada impor daging berpotensi menimbulkan risiko bagi peternak lokal, yang sulit bersaing dengan harga daging impor yang lebih murah. Oleh karena itu, sangat penting untuk merumuskan strategi yang lebih komprehensif dalam meningkatkan produksi daging dalam negeri,” ungkapnya.
Hadir mewakili Bupati Magelang, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, Joni Indarto menyatakan dukungannya pada upaya Kementan dalam meningatkan produksi daging nasional.
”Kami berkomitmen untuk terus mendorong kebijakan yang berpihak pada peternak rakyat. Semoga forum ini dapat memperkuat sinergi kita semua untuk membangun swasembada hewan dari desa, oleh rakyat, dan untuk kemandirian bangsa”, ucapnya.
Ia mengatakan Kabupaten Magelang memiliki potensi peternakan yang besar. Didukung oleh kondisi alam yang kaya akan sumber air dan hijauan pakan ternak, menurutnya cocok untuk pengembangan sapi perah, kambing perah, domba, dan itik.
Untuk itu, Bupati Magelang mengeluarkan 10 kebijakan dan strategi untuk mencapai misinya memajukan perekonomian daerah berbasis potensi lokal yang berkelanjutan.
”Salah satunya dengan mengembangkan program peternak milenial dan pelatihan manajemen peternakan modern (Good Farming Practice)”, paparnya didepan dosen dan mahasiswa yang mengikuti seminar. (os)