REMBANG. Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta – Magelang (Polbangtan Yoma) menerjunkan mahasiswanya untuk melaksanakan praktik Inseminasi Buatan (IB) di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Ini adalah upaya nyata untuk mendukung swasembada daging, melalui peningkatan SDM di sektor peternakan.
Bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang, 59 mahasiswa program studi Teknologi Produksi Ternak mendampingi inseminator wilayah di 14 kecamatan.
Ini sesuai dengan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk memantapkan sinergi dan kolaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha. Agar mencapai tujuan besar dalam program Makan Bergizi.
Sejurus, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, turut mendorong kolaborasi berbagai pihak untuk memajukan sektor pertanian.
”Kolaborasi antara akademisi, lembaga pendidikan, serta pemerintah daerah diperlukan untuk mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.” katanya.
Dengan spirit swasembada pangan khususunya daging, Polbangtan Yoma memilih Kabupaten Rembang sebagai lokasi IB. Hal ini karena Kabupaten Rembang memiliki populasi sapi akseptor IB terbesar di Jawa Tengah.
Polbangtan Yoma telah melakukan IB beberapa tahun belakang di lokasi yang sama. Martono, inseminator di Kecamatan Kaliori menyebut dinas dan peternak setempat memberikan respon yang baik terhadap giat ini.
”Kegiatan ini memberikan manfaat bagi peternak Rembang. Dibuktikan dengan tingginya frekuensi kebuntingan sapi dari hasil IB mahasiswa Polbangtan Yoma tahun sebelumnya” jelas Martono pada Rabu (16/7).
Sementara itu, Arini Hidayati, mahasiswa yang berhasil melakukan IB untuk 102 sapi akseptor mengatakan senang bisa terjun langsung ke lapangan.
”Yang pastinya, saya merasa ilmu yang saya dapatkan selama perkuliahan dan bimbingan teknis dapat bermanfaat bagi masyarakat dan saya sendiri.” ungkapnya.
Sebelumnya, Arini dan 58 mahasiswa lainnya telah mendapatkan Bimbingan Teknis IB dari Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari selama 5 hari. Dilanjutkan dengan praktik lapangan selama 15 hari di Kabupaten Rembang.
Ketua Jurusan Perternakan, Sumaryanto berharap kegiatan ini bisa meningkatkan kompetensi mahasiswa.
”Masing – masing mahasiswa ditarget melakukan IB untuk 60 akseptor. Harapannya semua mahasiswa memenuhi standart kemahiran sesuai jumlah akseptor sapi yang di-IB.” ucapnya.
Sebab, Ia menambahkan, ini merupakan salah satu syarat minimal yang harus dimiliki untuk dapat mengikuti sertifikasi kompetensi Inseminator Buatan.
Ia optimis, Polbangtan Yoma bisa berkontribusi terhadap pencapaian swasembada daging, melalui penyiapan SDM yang unggul di bidang inseminasi buatan. (os)