YOGYAKARTA - Kementerian Pertanian, bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), menggali potensi untuk perluasan wilayah Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Melalui kegiatan YESS Scaling Up Intervetion (YESSI) yang diselenggarakan di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang, tim IFAD dan YESS menjajaki potensi 5 kabupaten calon perluasan wilayah YESS yaitu Kabupaten Sleman dan Gunungkidul untuk wilayah DIY.
Sedangkan Kabupaten Magelang, Kabupaten Banyumas dan Kota Semarang akan menjadi proyek percontohan di wilayah Jawa Tengah.
Kegiatan tersebut dihadiri Programme Officer IFAD, Sakata Yumi, dan Targeting, gender and youth Consultant IFAD, Shazreh Hussain. Selain itu, hadir Tim YESS Kementan, BAPPENAS, dan Jajaran Pemerintah Daerah terkait.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan regenerasi perlu dilakukan untuk memperkuat sektor pertanian. Terlebih, saat ini pertanian didominasi usia tua.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menegaskan jika pertanian membutuhkan peran generasi muda.
"Mindset mengenai pertanian harus diubah. Pertanian saat ini sudah dekat dengan generasi muda karena sudah tersentuh kemajuan teknologi," katanya.
"Selain itu, pertanian juga mempunyai banyak bidang yang dapat dimanfaat anak-anak muda, baik dari hulu maupun hilir," imbuh Dedi.
Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang, Bambang Sudarmanto, memaparkan kesiapan pihaknya dan lima wilayah dibawah koordinasinya dalam menerima program YESS.
"Setelah dilakukan kajian penilaian berupa studi kelayakan oleh UGM dan IPB, audiensi dan mengupayakan surat dukungan kepala daerah, kami siap untuk menjadi Programme Provincial Project Implementation Unit (PPIU)," kata Bambang.
Ditambahkan Bambang, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan calon wilayah perluasan terkait penyiapan District Implementation Team (DIT) dan Business Development Services Provider (BDSP) untuk masing-masing wilayah.
"Disetiap wilayah telah diidentifikasi jumlah calon penerima manfaat potensisal, identifikaso BP4 dan P4S yang layak menjadi BDSP, identifikasi Bank yanv berpotensi menjadi mitra, dan mitra DUDIKA," ujarnya.
Hingga saat ini tercatat ada 1002 petani milenial di Sleman, 712 petani milenial di Gunungkidul, 2000 petani milenial di Magelang, dan 300 petani milenial di Banyumas sebagai calon penerima manfaat. Sementara kota semarang masih dalam proses identifikasi.
Untuk menjadi wilayah perluasan program YESS, perlu melalui prosedur penilaian yang dilakukan BAPPENAS.
Perwakilan BAPPENAS bidang kerjasama multilateral, Wiwien Apriliani, mengatakan perlu dilakukan penilaian mengenai tingkat keberlanjuran program YESS.
"Tugas BAPPENAS untuk menyiapkan program YESS ini agar layak dan siap segingga menghasilkan keuntungan ekonomi yang tinggi. Sudah kami lakukan evaluasi terhadap implementasi YESS diwilayah sebelumnya, dan ini akan menjadi catatan pembelajaran untuk penyempurnaan YESSI ini," ujar Wiwien.
Pada kesempatan tersebut juga dilakulan dialog dan diskusi antara Pemda terkait dan calon penerima manfaat dengan Yumi dan Shahreh. Keduanya menggali kesiapan calon wilayah perluasan dari segi teknis dan sosial. (HG)