YOGYAKARTA - Untuk memaksimalkan pencapaian target, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) Kementerian Pertanian menggelar Sosialisasi Kebijakan dan Strategi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), Kamis (7/3/2024), di Jurusan Pertanian Yogyakarta. Kegiatan yang disertai dengan tes urine tersebut, diikuti 121 ASN dan karyawan.
Kegiatan yang digelar di ruang serbaguna Polbangtan YOMA ini bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Yogyakarta.
Hadir sebagai narasumber yaitu, Bambang Wiryanto selaku Penyuluh Ahli Madya BNNP DIY. Bambang mengapresiasi komitmen Polbangtan YOMA dalam memberantas P4GN baik bagi karyawan dan mahasiswa.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, target yang dicanangkan akan bisa diraih apabila kualitas SDM-nya mendukung.
Karena, menurutnya, target pembangunan pertanian akan bisa direalisasikan jika tersedia SDM yang unggul baik secara intelektual, jasmani, dan rohani.
Penegasan serupa disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi.
"SDM itu adalah faktor pengungkit paling penting dalam pertanian. Oleh sebab itu, jika ingin pertanian maju, maka majukan dulu SDM-nya," katanya.
Dedi menambahkan, peran penting dalam menyiapkan SDM berkualitas tersebut diemban sekolah vokasi, salah satunya Polbangtan.
Direktur Polbangtan YOMA, Bambang Sudarmanto, menyatakan bahwa kegiatan Tes Urine dan Sosialisasi P4GN merupakan kegiatan rutin tahunan yang diadakan pihaknya.
“Kegiatan rutin ini kami lakukan dalam rangka mencegah peredaran dan penyalahgunaan narkotika oleh mahasiswa kami, mengingat DIY termasuk provinsi dengan prevalensi tinggi. Kita harus berhati-hati dan preventif,” ujar Bambang.
Selain itu, Bambang juga menginginkan seluruh civitas akademika Polbangtan YOMA benar-benar sehat dan bugar serta bebas dari narkotika sehingga akan menjadi SDM pertanian yang unggul.
"Kegiatan tes urine berkala merupakan upaya preventif untuk memastikan bapak ibu semua bersih dari penyalahgunaan narkotika. Karena jika sudah terkena narkotika pasti akan mengganggu kinerja individu dan berinbas pada kinerja lembaga," ujarnya.
Bambang juga mengingatkan bahaya penyalahgunaan narkoba yang dapat merusak fisik dan psikis manusia.
"Individu yang sudah terpapar narkoba pasti akan rusak secara fisik dan kognitifnya. Sehingga kinerja otak dan fisiknya tidak lagi optimal, tidak dapat berkoordinasi dengan baik. Tidak hanya itu, penyalahgunaan narkoba juga akan memicu tindakan kriminal lainnya, karena orang yang sudah terpapar narkoba, sudah tidak bisa berpikir logis," tekan Bambang.
Namun, lanjut Bambang, jika disekitar kita ditemukan pengguna narkoba, Ia menghimbau agar tidak segan untuk menghubungi BNN untuk meminta bantuan rehabilitasi.
"Salah satu fungsi BNN adalah memberikan rehabilitasi bagi para pecandu, karena tidak serta merta pengguna narkoba pasti akan dipenjara jadi jangan segan untuk menghubungi BNN," pesannya. (hg)