KLATEN - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Klaten terus melakukan koordinasi dalam upaya penambahan areal tanam di wilayah Kabupaten Klaten. Hal ini karena Kabupaten Klaten menjadi penyangga pangan khususnya beras regional Jawa Tengah dan nasional.
Mewakili Kementerian Pertanian, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) menginisiasi rapat koordinasi ini (22/8). Hadir bersama Direktur Polbangtan YOMA, Komandan Kodim 0723/ Klaten, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Klaten, Koordinator BPP, Danramil di 13 lokasi PAT, serta wakil dari Gabungan Kelompok Tani/ Kelompok Tani.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya sinergi Kementan, TNI, Pemerintah Daerah, dan petani dalam menghadapi ancaman krisis pangan dunia.
Mentan Amran menaruh harapan besar terhadap Pemerintah Daerah di seluruh Indonesia. Amran juga selalu memastikan agar program pompanisasi berjalan dengan baik.
“Pompanisasi menjadi solusi cepat untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan jumlah produksi padi di tengah ancaman El Nino.” kata Mentan Amran.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menyebutkan Penambahan Areal Tanam (PAT) menjadi solusi cepat dalam memitigasi kekeringan akibat el nino.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Klaten diwakili Kepala Bidang Sarana, Prasarana, Penyuluhan dan Pengembangan Usaha Pertanian, Erni Kusumawati, mengatakan Kabupaten Klaten akan menambah 25 irigasi perpompampaan berupa sumur air.
“Saat ini sudah mencapai 20-30 %, diharapakan dapat lebih mendukung realisasi tambah tanam di Klaten.” papar Erni.
Sebab itu, Direktur Polbangtan YOMA, Bambang Sudarmanto, menyampaikan apresiasi kepada Tim PAT Kabupaten Klaten dan kelompok tani yang telah melampaui target PAT. Yakni meraih 109 %, dengan mencapai 1.129 Ha luas tambah tanam yang ditargetkan seluas 1.037 Ha.
“Pemanfaatan pompa air sebanyak 72 unit di kelompok tani, 10 unit pompa Brigade Kodim dan 10 unit pompa Brigade Dinas agar bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mengairi sawah tadah hujan”, himbau Bambang.
Bambang berharap dengan upaya ini bisa meningkatkan Index Pertanaman dari awalnya hanya satu kali tanam, menjadi dua sampai dengan tiga kali tanam. (Lutfan/Os)