Banyak tantangan harus dihadapi Kementerian Pertanian (Kementan) untuk melahirkan petani dan pengusaha pertanian dari kalangan milenial. Apalagi, belakangan ini sektor pertanian bukanlah bidang yang menarik pertahian milenial.
Kendati demikian, Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus berupaya mengubah wajah sektor pertanian. Salah satunya melalui regenerasi petani.
Kementan telah menyiapkan banyak strategi agar pertanian menjadi idola bagi anak muda. Mulai pendidikan dan pelatihan vokasi, penumbuhan wirausaha muda pertanian (PWMP), duta petani milenial dan duta petani andalan (DPM/DPA), serta program Youth Enterpreneurship Employment Support Services (YESS).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, sektor pertanian bertanggung jawab menjaga kecukupan pangan bagi 273 juta penduduk Indonesia di masa sekarang dan masa depan. Pertanian juga diharapkan bisa memberikan kontribusi bagi pangan dunia secara positif.
Nah, sejauh ini sektor pertanian telah menunjukkan kinerja yang baik. Bahkan selama pandemi Covid-19.
Mentan memaparkan bahwa nilai ekspor pertanian Indonesia antara 2019 dan 2020 meningkat dari Rp 390,16 triliun menjadi Rp 451,77 triliun atau naik 15,79 persen. Lalu, dari 2020 ke 2021 mencapai Rp 625,04 triliun atau naik 38,68 persen. “Menghadapi kondisi yang dinamis dengan ketidakpastian harga dan pasokan pangan dunia dibutuhkan kemauan yang kuat dengan tidak hanya mengandalkan anggaran. Dalam hal ini perlu diterapkan mindsetting agenda dan agenda intelektual,” tutur SYL.
Dalam talkshow Millennial Agriculture Forum (MAF) edisi spesial Ngobras, Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menargetkan banyak pemuda Indonesia terus terjun menjadi petani milenial yang selalu berinovasi sesuai arahan Mentan SYL. Agar terus melahirkan semangat baru anak muda di bidang pertanian. “Petani milenial perlu terus dibekali kemampuan manajerial dan agenda intelektual dalam rangka meningkatkan kapasitas, dan kolaborasi. Tentu regenerasi petani menjadi suatu keniscayaan yang turut berkontribusi untuk kemajuan pertanian Indonesia,” ujarnya.
Sejalan dengan Kementan, Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai lembaga pendidikan andil dan bertanggung jawab untuk melahirkan SDM yang sanggup berinovasi sebagai petani modern mendukung penuh berbagai program Kementan dalam regenerasi petani.
Dekan Fakultas Peternakan UGM Budi Guntoro mengatakan, lembaganya bersama Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) maupun perguruan tinggi lainnya siap mendukung regenerasi petani. “Tantangan zaman ini tentulah tepat bila dijawab oleh para milenial yang masih energik, berjiwa kritis sebagai petani modern yang muaranya untuk mencapai kedaulatan pangan”, ucapnya.
Tak hanya hanya dari sisi birokrasi dan akademisi, MAF yang di gelar di Magelang, Selasa (26/7/2022), menghadirkan praktisi peternakan Aprilia Respati Adi. Pria yang akrab disapa Mas Didi adalah peternak terbaik se-Asia Tenggara.
Ia pun mengkisahkan keputusan terbesar dalam hidupnya. Yakni memberanikan diri berhenti dari jabatannya di salah satu BUMN dan lebih memilih beralih menjadi peternak kambing pada 2011. “Alasan saya objektif,” ucap owner Bhumi Nararya Farm itu.
Tanpa bekal ilmu peternakan yang memadai, Mas Didi memantapkan terjun membangun usahanya. “Saya melihat peternakan dulunya tidak menarik, tapi di situ saya melihat peluang sangat besar di masa depan karena permintaan terhadap pangan tidak akan pernah berhenti,” lanjutnya dalam diskusi MAF.
Sementara itu, Rayndra Syahdan Mahmudin, alumnus Polbangtan YoMa yang juga Young Ambassador Program YESS 2022 serta DPM/DPA Kementan, turut mengobarkan semangat milenial menjadi petani andal.
Pada kesempatan tersebut, Rayndra menegaskan bahwa cita-cita bersama untuk mencapai kedaulatan pangan tidak akan lepas dari sektor pertanian peternakan. Oleh karena itu, dia mendorong milenial untuk terjun bertani. “Mari kita buktikan bahwa bertani itu keren, bertani itu hebat, supaya pertanian maju mandiri modern,” ajaknya.(yog)
Link source : https://radarjogja.jawapos.com/pertanian/2022/07/27/hadapi-berbagai-tantangan-kementan-yakin-regenerasi-petani-suatu-keniscayaan/