MENU

Inovatif, Mahasiswa Magang Kementan Atasi Hama Burung

Desember 30, 2024 |

SUKOHARJO - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong munculnya inovasi untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Pada program Pertanian Modern di Sukoharjo Jawa Tengah, lahirlah inovasi pengendali hama burung berbasis IoT yang digagas oleh 4 orang mahasiswa magang.

Mereka optimis dapat mengatasi hama burung dengan penggunaan teknologi modern. Hal ini mereka temukan selama mengikuti Magang dan Study Independen Bersertifikat (MSIB) di kawasan Pertanian Modern.

Program ini merupakan kolaborasi antara Kementan dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Dikti Saintek) untuk mendukung visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan swasembada pangan.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki peran penting yang sangat strategis dalam pengembangan teknologi dan inovasi di sektor pertanian.

“Teknologi pertanian adalah masa depan kita. Kita butuh teknologi baru dari perguruan tinggi. Jangan kita bergantung pada negara lain. Untuk itu, aku ingin orang-orang terbaik, dosen terbaik, untuk bantu melakukan riset tentang air, benih, alat mesin pertanian,” jelas Mentan Amran.

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti terus mendorong munculnya inovasi dari sektor pendidikan.

"Peningkatan kapasitas petani, terutama petani milenial, sangat krusial untuk menciptakan pertanian yang berkelanjutan dan inovatif," katanya.

Setelah mengikuti program Pertanian Modern selama 4 bulan, mahasiswa MSIB menggelar inovasinya di pameran inovasi yang diselenggarakan di Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Sukoharjo.

 

Alat pengendali hama burung berbasis IoT menjadi salah satu inovasi yang mencuri perhatian. Ide ini datang dari menurunnya produktivitas padi sekitar 30 % karena serangan hama.

“Hama yang paling mengganggu adalah burung dan tikus. Sehingga kami berinovasi untuk membuat alat pengusir hama burung berbasis IoT yang bisa dikontrol dengan jarak jauh,” ungkap Panji.

Ia mengatakan penggunaan teknologi bisa meningkatkan hasil panen padi petani.

“Metode tradisional seperti pemasangan orang-orangan sawah, jaring, atau penggunaan suara pengusir sering kali tidak efektif dalam jangka panjang karena burung dapat beradaptasi dan mengabaikannya,” papar Panji.

Panji dan ketiga rekannya telah melakukan uji coba alat ini. Ia optimis, alat ini bisa diadaptasi oleh petani untuk membasmi hama burung yang merugikan.

Menanggapi inovasi ini, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) Bambang Sudarmanto, selaku penanggung jawab Pertanian Modern Sukoharjo mengatakan bangga atas inovasi yang diciptakan oleh para mahasiswa magang.

“Meskipun tidak mempunyai background pertanian. Saya berharap mahasiswa bisa turut membangun sektor pertanian, dari bidang ilmu yang ditekuninya,” ucap Bambang.

Ia mendorong dinas untuk menerapkan hasil inovasi yang telah dirancang mahasiswa dan mengembangkannya sesuai kebutuhan di lapangan.

KAMPUS MAGELANG
Jl. Magelang – Kopeng KM.7
Magelang, Jawa Tengah, Telp. (0293) 364188, Fax. (0293) 313032
Kotak Pos 152 , Kode Pos 56101
KAMPUS YOGYAKARTA
Jl. Kusumanegara No.2 Umbulharjo, Yogyakarta, No. Telp (0274) 373479, Fax. (0274) 375528, Kode Pos 55167
(0293) - 364188 / (0274) - 373479
(0293) – 313032 / (0274) - 375528
www.polbangtanyoma.ac.id
Jam layanan : Senin - Kamis, Jam 7.30 - 16.00 WIB
Jam layanan : Jumat, Jam 7.30 - 16.30 WIB
00437885
Hari Ini : 584
Kemarin : 1233
Bulan Ini : 1817
Tahun Ini : 1817
Total : 437885
Sedang Online : 3
© Copyright 2025- POLBANGTANYOMA - All Rights Reserved
Translate »
magnifierchevron-downcross-circle