MAGELANG - Kementerian Pertanian terus mencetak sumber daya manusia (SDM) pertanian yang professional dan berdaya saing. Salah satunya melalui pendidikan vokasi. Tak hanya untuk melahirkan petani - petani milenial yang terampil, berdedikasi, namun juga kompeten.
Melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang, Kementan menggelar Sertifikasi Kompetensi Pengawas Mutu Pakan bagi mahasiswa program studi Teknologi Pakan Ternak. Hal ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan lapangan kerja.
Seperti diketahui industri peternakan menuntut perubahan, terutama pada penggunaan teknologi. Guna menghadapi tantangan ini, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong mahasiswa Polbangtan untuk terus meningkatkan kapasitasnya.
"Kehadiran revolusi industri 4.0 pada sektor peternakan memiliki manfaat berupa perbaikan produktivitas, mendorong pertumbuhan pendapatan dan peningkatan kebutuhan tenaga kompeten," ujar Mentan Syahrul.
Ia optimis kehadiran tenaga kompeten mampu memperkokoh industri pakan nasional. Hal ini sangat penting, pasalnya industri pakan mempunyai posisi yang strategis dalam sektor peternakan.
Pakan merupakan komponen terbesar dalam usaha budidaya ternak. Di sektor unggas, bahkan sekitar 60 – 70 % keseluruhan biaya produksi dialokasikan untuk pakan.
Dengan potensi ini, industri pakan mempunyai peluang besar untuk berkembang. Hal ini berdampak pada terbukanya lapangan kerja bagi tenaga kerja yang kompeten.
Untuk itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, secara serius meningkatkan kapasitas SDM pertanian. Khususnya pengembangan karakter dan kompetensi milenial jebolan Polbangtan.
“Pembangunan sumber daya manusia jadi perhatian yang serius karena kita tidak bisa terus menerus mengandalkan sumber daya alam yang melimpah tanpa tersedianya kualitas SDM yang berkompeten.”, ujar Dedi.
Di sektor peternakan, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) telah meluluskan 34 Pengawas Mutu Pakan level supervisor melalui sertikasi kompetensi.
Hal ini menurut Wakil Direktur 2 Polbangtan YOMA, Akimi merupakan focus Pendidikan vokasi dalam membekali lulusannya menghadapi dunia kerja.
Ketua Asessor, Didiek Rustanto menjelaskan bahwa saat ini terjadi penumpukan tenaga yang cukup banyak, sementara daya serap berkurang. Sehingga terjadilah kompetisi yang ketat antara pencari kerja.
Sementara, dengan mengantongi sertifikasi ini, alumni Polbangtan YOMA akan mendapatkan peluang untuk memenangkan kompetisi.
“Dengan sertifikat (pengawas mutu pakan) ini, Anda akan memperoleh kesempatan di 4 jabatan yang dibutuhkan di perusahaan. Yakni pengadaan barang, prosessing produksi pakan, quality control, dan laborat”, papar Diedik pada penutupan Sertifikasi Kompetensi Pengawas Mutu Pakan (9/8).
Bahkan Ia menyebutkan, dengan sertifikat berlambang garuda ini, mereka dapat melamar di perusahaan - perusahaan di 11 negara ASEAN.
Digelar selama 3 hari (7-9 Agustus), 34 mahasiswa ini dinyatakan telah menguasai 17 unit kompetensi yang dipersyaratkan. Hal ini tentu saja meningkatkan performa dan kepercayaan diri lulusan Polbangtan YOMA.
Dituturkan oleh Ratih Nur Widasari, mahasiswa program studi Teknologi Pakan Ternak Polbangtan YOMA, sebagai pemegang sertifikat kompeten, Ia harus bertanggung jawab untuk terus meningkatkan kapasitas dan performa. (os)