PEKALONGAN. Keberadaan wirausaha muda pertanian mendapat perhatian khusus dari Kementerian Pertanian. Perannya dipercaya dapat meningkatkan ekonomi bangsa. Bersama Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan mempercepat pertumbuhan wirausahawan muda pertanian.
Sebanyak 25 petani milenial dikukuhkan sebagai pengurus Duta Petani Milenial/ Duta Petani Andalan Kabupaten Pekalongan. Pelantikan ini merupakan langkah strategis Kementerian Pertanian untuk menjaring minat generasi muda sektor pertanian.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan akan terus mendorong pertumbuhan petani muda melalui program Duta Petani Milenial (DPM) dengan target sebanyak 2,5 juta hingga tahun 2024.
“Program Petani Milenial meliputi pengembangan wirausaha tani yang melibatkan petani-petani muda di bidang pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan serta korporasi/ para pemangku kepentingan lain agar tercipta ekosistem pertanian yang mandiri, maju, dan berkelanjutan.” jelas Mentan Amran.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, menjelaskan bahwa program ini bisa menanggulangi pengangguran dan menciptakan lapangan kerja.
“Tujuan program Petani Milenial adalah pemulihan perekonomian masyarakat di bidang pertanian, menumbuhkembangkan semangat kewirausahaan di bidang usaha pertanian di kalangan generasi muda serta meningkatkan produksi pangan, hortikultura dan peternakan.” papar Dedi.
Ditemui dalam wawancara, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang, Bambang Sudarmanto selaku Pembina DPA-DPM Provinsi Jawa Tengah menyambut baik pengukuhan DPM/ DPA Kabupaten Pekalongan ini.
“Adanya kepengurusan DPM/ DPA Komisariat Daerah Kabupaten Pekalongan diharapkan menjadi pelopor pengembangan pertanian di daerah terutama yang dimotori oleh generasi muda.” ujar Bambang.
Dengan bekal semangat kuat, didukung penerapan inovasi smart farming dalam menjalankan usahanya, Bambang optimis pertanian maju, mandiri, modern dapat terwujud.
“Selain itu sektor pertanian akan lebih menarik dan dapat dijadikan pilihan profesi wirausaha yang menguntungkan di tengah minimnya lowongan pekerjaan saat ini”. jelasnya.
Dikukuhkan oleh oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pekalongan, M. Yulian Akbar, 25 pengurus ini diharapkan bisa menjadi agen perubahan di sektor pertanian, khususnya di kalangan generasi muda.
“Kami berharap, para pemuda yang dilantik ini bisa menjadi agen perubahan dalam dunia pertanian, khususnya di kalangan para pemuda,” ungkap Akbar.
Ia menekankan pentingnya inovasi dan kreativitas dalam menghadapi tantangan pertanian modern.
“Para pemuda harus kreatif dan inovatif untuk menghadapi berbagai tantangan di sektor pertanian saat ini,” tegas Akbar.
Dalam kesempatan yang sama Kuswanto, Ketua Petani Milenial Kabupaten Pekalongan, berkomitmen untuk segera menyusun program kerja dalam waktu dekat.
“Kami akan segera menyusun program kerja yang konkret dan berorientasi pada hasil. Kami juga berharap bisa menarik minat para generasi muda untuk terjun dalam dunia pertanian,” katanya. (Lutfan/Os)