MAGELANG. Pakan memegang peran penting dalam produksi ternak. Karenanya, Kementerian Pertanian terus memastikan produksi pakan ternak memadai. Tak hanya dari segi kuantitas, namun juga kualitas. Untuk itu, Kementerian Pertanian mendorong lahirnya sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dalam memproduksi pakan ternak yang bermutu.
Melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang, Kementerian Pertanian menyelenggarakan Peningkatan Kompetensi Mahasiswa Bidang Produksi Pakan Ternak mulai tanggal 21 – 27 Agustus. Sebanyak 35 mahasiswa semester 6 program studi Teknologi Pakan Ternak Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang mengikuti giat ini.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menilai giat seperti ini sangat strategis. Pasalnya, peternakan dunia saat ini dalam kondisi yang terpuruk akibat pakan ternak yang sulit karena cuaca ekstrem. Sehingga berpengaruh pada alur distribusi.
"Produksi peternakan besok mungkin saja bisa terganggu akibat cuaca ekstrem yang berdampak pada pakan. Dan ini yang menyebabkan dunia mengalami inflasi tinggi. Tapi kita ada 270 juta orang yang makan daging. Ini harus kita pikirkan dan menjadi tanggung jawab kita," paparnya.
Karena itu, Mentan Syahrul mendorong kolaborasi dan sinergitas pemerintah daerah dan pusat terus diperkuat untuk menjaga produksi yang ada dalam menguatkan ketahanan produk ternak Indoensia.
Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi berupaya untuk menyediakan SDM yang berkompeten. Ia percaya dengen melibatkan milenial akan mempercepat produksi sektor peternakan.
“Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern yang tak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negerinya tetapi juga berorientasi ekspor," jelas Dedi.
Ke depan, diharapkan muncul produsen – produsen pakan ternak yang berkualitas. Dimana menggunakan bahan baku yang tersedia, bernilai gizi tinggi, namun dengan harga yang bersaing.
Hadir dalam pembukaan (21/8), Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang, Bambang Sudarmanto, mengungkapkan industri pakan ternak mempunyai peluang bisnis yang tinggi.
“Biaya pakan mencapai 60 – 70 % dari total biaya produksi. Ini adalah peluang yang besar bagi generasi milenial yang kreatif memanfaatkan bahan baku yang tersedia di sekitar.” ungkap Bambang.
Ia mengajak mahasiswa untuk serius menekuni bidang ini. Dimulai dari pelatihan, diharapkan mahasiswa dapat melanjutkan penelitian, hingga menjadikan bidang ini menjadi bisnis yang menghasilkan keuntungan.
Giat ini dihadiri pula oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Peternakan Batu dan widyaiswara yang mengampu pelatihan. Mahasiswa belajar mengenai penerapan K3 pada produksi pakan, mengelola gudang - bahan pakan - serta pakan itu sendiri, mengolah dan mengawetkan pakan, juga mengelola produksi hijauan pakan ternak. (Osi)