KLATEN - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan Kabupaten Klaten memiliki tanah yang subur. Menurutnya, potensi ini berpeluang untuk meningkatkan frekuensi panen, setidaknya 3 kali setahun. Hal ini Ia sampaikan pada kunjungannya ke lokasi Perluasan Areal Tanam (PAT) di di Desa Sekaran, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah pada Senin (23/9).
Bersama jajaran Kementerian Pertanian, Sekretaris Daerah Klaten, Kapolda Jateng, Komandan Resor Militer (Danrem) 074 Warastratama, Komandan Kodim 0723 Klaten, Kepala Kejaksaan Negeri Klaten, perwakilan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah, Wamentan Sudaryono turun ke sawah, melakukan Gerakan Percepatan Tanam.
"Tujuannya makin banyak panen itu kan berarti makin baik, makin baik untuk pemerintah makin baik untuk masyarakat. Ya kalau banyak panen itu artinya kita harus banyak tanam. Nah kita targetnya kalau di Klaten ini paling tidak penanaman 3 kali," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Wamentan Sudaryono melakukan dialog langsung dengan petani sebagai upaya pemerintah pusat hadir langsung mendukung petani.
“Fungsi dari pemerintah adalah membantu penyelesaian dan membantu para petani untuk mengatasi permasalahan yang ada di lahan pertanian. Maka tugas pemerintah menyediakan pupuk saat waktu tandur dan dengan mekanisme yang lebih mudah dari yang sebelumnya, serta menjamin hasil panen petani dapat terserap,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Wamentan Sudaryono menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) berupa 92 unit pompa air, 20 unit traktor roda dua, 9 unit traktor roda empat, dan 3 unit combine harvester. Serta bantuan berupa 392.450 kg benih padi, 45.570 kg benih jagung, 393.700 kg pupuk NPK, 6.000 liter pestisida, dan 866 liter pupuk organik cair.
Bupati Klaten, yang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jajang Prihono mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan.
"Tentu kami atas nama Pemerintah Klaten dan masyarakat mengucapkan terima kasih serta selamat datang. Tentu kami meyakini kehadiran Bapak Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia ke Klaten merupakan wujud besar perhatian pemerintah pusat terhadap masyarakat petani sekaligus Pemerintah Klaten dalam rangka mendorong, membangun, sektor pertanian sebagai penyangga pangan nasional," ucapnya.
Dalam kesempatan yang lain, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan jajarannya terus mendorong terlaksananya program unggulan Kementan ini. Hal ini dalam upaya memenuhi kebutuhan pangan yang semakin meningkat.
Hadir di lokasi, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA), Bambang Sudarmanto selaku penanggung jawab Satgas Darurat Pangan Kabupaten Klaten mengatakan di wilayah utara Kabupaten Klaten air relatif cukup dibanding daerah selatan, oleh karena itu daerah irigasi bisa tanam 3 kali (IP 300).
"Pada musim kemarau, wilayah selatan memang kurang air, maka lebih dominan untuk program Perluasan Areal Tanam (PAT) sawah tadah hujan. Program pompanisasi dan irigasi perpompaan ini dilakukan untuk menambah luas tanam padi dengan memanfaatkan air permukaan dan sumur air dalam," ungkap Bambang. (YW/os)