Tingginya penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah menyebabkan kerugian besar. Demi mencegah meluasnya wabah dan kerugian yang berkepanjangan, Kementan mengajak 237 mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YoMa) untuk tuntaskan PMK.
Seperti diketahui, PMK bersifat akut dan sangat menular pada hewan ternak berkuku belah, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, babi, dan lainnya. Untuk itu, Kementan terus melalukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan PMK. Sebagai salah satu upaya mencegah meluasnya wabah, Kementan mendorong percepatan pemberian vaksin kepada hewan ternak.
Disebutkan oleh Kepala Balai Besar Veteriner Wates, Hendra Wibawa, tingkat vaksinasi pada bulan Oktober 2022 mencapai 57,4 persen di Provinsi Jawa Tengah, sedangkan di DI. Yogyakarta baru mencapai 11,4 persen.
Guna mempercepat capaian target vaksinasi, Hendra mengajak mahasiswa Polbangtan YoMa terjun ke lapangan. Ia menuntut mahasiswa untuk berperan aktif dalam menangani wabah PMK, khususnya di Provinsi DI. Yogyakarta dan Jawa Tengah.
“Kementan mengundang 237 mahasiswa Polbangtan YoMa, dinas yang menangani kesehatan hewan di Kabupaten Blora, Karanganyar Sleman, Bantul, Gunung Kidul, dan Kulon Progo untuk membantu mencapai target vaksinasi. Hal ini agar bisa cepat menuntaskan PMK.” Jelas Hendra pada pembukaan Bimtek (12/10).
Langkah ini menjadi salah satu upaya Kementerian Pertanian (Kementan) bersama pemerintah daerah dalam mempercepat pengendalian penyakit yang menyerang ternak saat ini.
“Kita berharap dengan segala kemampuan yang kita miliki bersama antar Kementerian Pertanian, jajaran pemerintah Provinsi, jajaran pemerintah kabupaten dan bersama semua stakeholder kita bisa kendalikan PMK dengan baik,” tutur Mentan Syahrul Yasin Limpo di kesempatan yang lain.
Bertempat di Hotel Indoluxe Yogyakarta, 237 mahasiswa jurusan peternakan Polbangtan YoMa mendapat Bimbingan Teknis Vaksinator dan Data Encoder Penyakit Mulut dan Kuku dari Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, tanggal 12 – 13 Oktober 2022.
Di hari pertama, mahasiswa dibekali materi mengenai PMK dan aplikasi iSIKHNAS, dilanjutkan dengan praktek vaksinasi di hari kedua. Peran serta mahasiswa disebutkan oleh Wakil Direktur 3, Budi Purwo Widiarso sebagai kewajiban mahasiswa memenuhi panggilan negara.
“Kita dipanggil negara untuk tuntaskan PMK. Mahasiswa Polbangtan sebagai bagian dari Kementan wajib turut serta dalam mempercepat program Kementerian. Salah satunya dalam mensukseskan program Indonesia Bebas PMK”, tutur Budi.
Ia menyebutkan, 104 mahasiswa Polbangtan YoMa akan dilatih menjadi data encoder, dan 133 mahasiswa menjadi vaksinator. Budi mengharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan kegiatan ini dengan baik untuk meningkatkan kompetensinya.
Senada dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang menyebutkan peran pendidikan vokasi, sebagai pencetak sarjana terapan kualifikasi job seeker dan job creator melalui salah satunya pendekatan keilmuan dan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Dengan mengetahui perkembangan yang terjadi di lapangan, mahasiswa membekali dirinya dengan pengalaman dan kompetensi.
“Pengakuan atas kompetensi petani milenial dan penumbuhan kemandirian pengusaha muda pertanian melalui inkubasi bisnis di Polbangtan sebagai pilot project dan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia industri atau DuDi,” katanya.(hms)
Link source : https://magelangekspres.com/libatkan-237-mahasiswa-polbangtan-kementan-tuntaskan-pmk-di-di-yogyakarta-dan-jateng/