MENU

Melalui Irigasi Pompanisasi, Kementan Gerak Cepat Tanam Padi di Gunungkidul

September 20, 2024 |

GUNUNG KIDUL. Kementerian Pertanian terus berupaya meningkatkan produktivitas tanaman padi melalui program pompanisasi. Dengan irigasi pompanisasi ini, Gerakan Tanam Padi bisa dilaksanakan di Kelompok Tani Handayani 2 Dusun Purworejo, Desa Jurangjero, Kapanewon Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta pada Kamis (19/9).

Hal ini membuktikan program pompanisasi memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produktivitas lahan. Hingga 13 September 2024, tercatat realisasi Perluasan Areal Tanam (PAT) mencapai 1.338.888 hektar atau 74,90% dari target, dengan kontribusi pompanisasi mencapai 1.048.930 hektar atau 91,99% dari total luas tanam.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan perlunya memaksimalkan penggunaan pompa dan optimalisasi lahan (oplah) untuk meningkatkan luas tambah tanam (LTT).

“Tolong maksimalkan pompa dan oplah, karena capaian LTT perlu ditingkatkan target hariannya. Mohon fokus tingkatkan LTT,” tegas Mentan Amran.

Ia terus mendorong pencapaian target LTT, agar tujuan swasembada pangan dapat tercapai.

Untuk itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, mendorong jajarannya untuk memprioritaskan berbagai program dan kegiatan yang mendukung ketahanan pangan dalam negeri.

Menurutnya, saat ini fokus Kementan adalah mewujudkan akselerasi peningkatan produksi dan produktivitas pangan agar mampu swasembada.

Hadir di lokasi, selaku penanggung jawab PAT Kabupaten Gunung Kidul, Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) Bambang Sudarmanto mendorong pemanfaatan bantuan irigasi pompanisasi ini.

“Dari 58 bantuan irigasi pommpanisasi di Provinsi DI. Yogyakarta, sebanyak 39 unit nya digelontorkan di Gunung Kidul. Kami berharap bantuan irigasi pompanisasi ini bisa dioptimalkan dengan lahan yang ada di Ngawen ini.” kata Bambang.

Ia menekankan perlunya perawatan tanam yang benar, agar produktivitas bisa naik. Mengingat meskipun tanaman padi bukan tanaman air, namun butuh air yang banyak.

“Kenapa harus padi? Luas pertanaman padi di Indonesia turun drastis akibat El-Nino. Sementara, untuk memenuhi kebutuhan pangan, Gunung Kidul mendapat target yang cukup besar. Namun dari target, DIY baru mencapai 59 %.” tutur Bambang.

Untuk itu, Ia bersama BSIP Yogyakarta, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi DIY, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Kodim Gunung Kidul, Babinsa Kecamatan Ngawen, Danramil Ngawen, Kapolsek Ngawen akan melakukan monitoring pemanfaatan irigasi pompanisasi ini. (IMNS/os)

KAMPUS MAGELANG
Jl. Magelang – Kopeng KM.7
Magelang, Jawa Tengah, Telp. (0293) 364188, Fax. (0293) 313032
Kotak Pos 152 , Kode Pos 56101
KAMPUS YOGYAKARTA
Jl. Kusumanegara No.2 Umbulharjo, Yogyakarta, No. Telp (0274) 373479, Fax. (0274) 375528, Kode Pos 55167
(0293) - 364188 / (0274) - 373479
(0293) – 313032 / (0274) - 375528
www.polbangtanyoma.ac.id
Jam layanan : Senin - Kamis, Jam 7.30 - 16.00 WIB
Jam layanan : Jumat, Jam 7.30 - 16.30 WIB
00400689
Hari Ini : 508
Kemarin : 577
Bulan Ini : 11532
Tahun Ini : 318210
Total : 400689
Sedang Online : 10
© Copyright 2024- POLBANGTANYOMA - All Rights Reserved
Translate »
magnifierchevron-downcross-circle