Guna mengantisipasi persebaran penyakit mulut dan kuku (PMK), Kementerian Pertanian RI mengajak seluruh jajarannya di seluruh Indonesia untuk berpartisipasi menanggulangi wabah yang menyerang hewan ternak tersebut.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan bahwa salah satu bentuk penanganan PMK yakni dengan pemberian obat dan vitamin kepada hewan yang terpapar PMK. Upaya lainnya adalah melakukan disinfektan di kandang dan area pemeliharaan. “Pemerintah langsung bergerak cepat dengan memberikan bantuan obat, antibiotik, dan vitamin. Meski angka kematian cukup rendah tidak membuat pemerintah menyepelekan PMK. Saya memerintahkan seluruh jajaran hingga tingkat daerah meningkatkan pengawasan,” ujarnya.
Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nusyamsi mengatakan, dalam penanganan PMK juga perlu sosialisasi dan advokasi kepada masyarakat. Agar mereka tidak panik dengan informasi yang simpang siur. “Kewaspadaan dan kedisiplin kita semua memegang peranan penting dalam pencegahan penularan PMK di tempat yang masih sehat. BPPSDMP akan memanfaatkan berbagai kegiatan transfer of knowledge dalam upaya penanggulangan PMK,” kata Dedi.
Hal tersebut, lanjut Dedi, guna meningkatkan kompetensi peserta dalam pengendalian dan pemberantasan PMK sekaligus mengurangi persebarannya.
Dedi juga mengungkapkan bahwa seluruh komponen di bawah BPPSDMP wajib turun ke lapangan dalam penanggulangan PMK. Terutama tenaga medik dan paramedik.
Menindaklanjuti hal tersebut, Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang (YoMa) Bambang Sudarmanto menugaskan beberapa dosen, paramedik, hingga mahasiswa untuk bergerak cepat menanggulangi wabah PMK di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ).
Polbangtan YoMa sudah melatih 408 mahasiswa untuk menangani vaksinasi PMK. Tak hanya itu, sebanyak 5 dokter hewan dan 60 mahasiswa ditempatkan di beberapa rumah pemotongan hewan (RPH) untuk mengawal proses penyembelihan hewan kurban atas permintaan warga. Serta bekerja sama dengan Kabupaten dan Kota Magelang, Jawa Tengah pada saat Hari Raya Idul Adha.
Vaksinasi PMK tahap II dari Polbangtan YoMa akan dilaksanakan ke beberapa wilayah Jawa Tengah. Antara lain, di Kota Magelang dengan 200 dosis, Kabupaten Magelang (700), Temanggung (800), dan Kebumen (800).
Sedangkan di wilayah DIJ, yaitu Sleman (1.000), Kulon Progo (1.000), Gunungkidul (1.000), serta Kota Jogja dan UGM (200). Lalu UPTD 100 dosis. “Seluruh relawan dan mahasiswa harus bergerak cepat dan langsung ke lapangan membantu masyarakat yang tentunya dengan menerapkan prosedur standar operasional. Serta menjaga hiegienisme dan kesehatan agar bisa menanggulangi PMK,” serunya.
Link source : https://radarjogja.jawapos.com/pertanian/2022/07/09/kementan-libatkan-mahasiswa-polbangtan-untuk-mempercepat-vaksinasi-ternak/