PASURUAN. Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan penyelenggaraan pendidikan, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) menggelar evaluasi pendidikan tahun ajaran 2023. Sejumlah dosen dan tenaga kependidikan Polbangtan YOMA mengikuti giat ini di Balai Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Ruminansia Besar, Pasuruan, Jawa Timur (2/11). Ini merupakan upaya Polbangtan YoMa untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi vokasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Perguruan Tinggi oleh Kementerian Lain dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian. Salah satunya untuk menyiapkan sumber daya manusia yang terampil dan spesifik. Utamanya dalam memenuhi kebutuhan pasar kerja sektor pertanian.
Hadir pada kesempatan tersebut, Wakil Direktur II, Akimi berharap hasil dari evaluasi pendidikan dapat dirasakan manfaatnya bagi mahasiswa. ”Kegiatan evaluasi pendidikan hasilnya untuk kebaikan mahasiswa, karena yang dievaluasi adalah tenaga pendidikan dan sistem pendidikan.” ujar Akimi. Ia menambahkan sistem pendidikan yang sudah baik harus selalu ditingkatkan agar softskill mahasiswa semakin matang dan siap bersaing di dunia kerja. Untuk itu, tenaga pendidik diharapkan mampu menyiapkan mahasiswa sebagai qualified job seeker dan job creator. Seluruh upaya ditujukan untuk mendukung sistem pembelajaran yang kondusif. Sehingga, Pobangtan YoMa mampu mencetak lulusan yang kompeten di bidang pertanian. Upaya ini sejalan dengan visi Kementan untuk meningkatkan kualitas SDM yang terlibat dalam sektor pertanian. Utamanya dalam melakukan regenerasi petani yang unggul dan berdaya saing. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menyampaikan bahwa pendidikan vokasi menjadi kunci penting untuk terciptanya petani milenial. “SDM pertanian adalah pengungkit terbesar produktivitas pertanian. Maka pendidikan vokasi menjadi salah satu kunci terhadap cikal bakal lahirnya petani milenial,” papar Dedi. (YNT/OS)