MAGELANG. Hadir pada saat visitasi Keterbukaan Informasi Publik di Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta – Magelang (24/11), Profesor Tjipta Lesmana menyebutkan pentingnya pembinaan karakter pada generasi muda.
Dalam sambangannya, pakar komunikasi dan politik Indonesia ini menekankan perlunya pendidikan moral untuk mencegah Indonesia masuk sebagai failed state (negara gagal).
“Hancurnya moral menjadi masalah serius yang harus dihadapi bersama. Termasuk di dalamnya rusaknya akhlak dan etika anak muda.” tegas Prof. Tjipta.
Untuk itu, Ia menekankan pembinaan akhlak menjadi bagian terpenting yang harus dilakukan oleh setiap lembaga pendidikan. Terutama bagi generasi muda yang nantinya akan menjadi penerus pembangunan sektor pertanian.
Prof. Tjipta memandang pertanian adalah sektor paling penting yang harus didukung dengan sumber daya manusia yang unggul dan berkarakter.
Hal ini disambut baik oleh Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta – Magelang, Bambang Sudarmanto. Ia menyebutkan bahwa institusi pendidikan ini telah menerapkan pembinaan karakter dengan intensif.
“Pendidikan yang kita lakukan tidak hanya ansih pada mata kuliah, namun juga penilaian kehidupan sehari - hari.” ungkap Bambang.
Bahkan Bambang menambahkan mahasiswa tidak bisa mengikuti ujian jika nilai kepribadian tidak mencukupi. Pasalnya, Ia menilai karakter lulusannya sebagai output penting yang harus dipioritaskan dalam pendidikan. Tak main – main, Bambang melibatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Republik Indonesia (POLRI), Badan Narkotika Nasional (BNN), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam pembentukan karakter unggul lulusannya.
Bambang meyakini, dunia usaha dan dunia industry akan mencari lulusan yang unggul, tak hanya akademis, namun juga berkarakter. Terbukti dengan terserapnya 34,5% lulusan Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta – Magelang tahun 2023 lalu di sektor pertanian swasta. (Osi)