MAGELANG. Sebanyak 103 mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) selesai mengikuti ujian TOEFL (Test of English as a Foreign Language). Giat ini melengkapi agenda akademik bagi mahasiswa tingkat IV.

Selama 10 hari mahasiswa dari program studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan, Teknologi Produksi Ternak, dan Teknologi Pakan Ternak ini mendapatkan materi terkait Listening Comprehension, Structure & Written Expressions, dan Reading Comprehension.

Diselenggarakan secara rutin oleh Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang, giat ini ditujukan untuk membekali mahasiswa dengan kemampuan bahasa asing. Yang pada era ini menjadi wajib untuk dimiliki oleh lulusan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman terus mendorong mahasiswa perguruan tinggi vokasi Kementerian Pertanian untuk terus berupaya meningkatkan kapasitas diri. Ia menyebutkan mahasiswa harus berusaha keras untuk mencapai hasil yang diharapkan.

“Harus berani bermimpi untuk sukses. Jadikan diri memiliki energi dan tekad yang kuat.” ujar Mentan Amran.

Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi bahwa SDM menjadi penggerak utama pembangunan pertanian.

“Melalui pendidikan vokasi ini, bidang pertanian akan terus ditingkatkan kualitas dan kapasitas sumber daya manusianya guna mendukung pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” tuturnya.

Untuk mendorong lahirnya SDM yang professional inilah Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang mendidik mahasiswanya dengan agenda akademik dan penguatan soft-skill. Salah satunya dengan penguasaan bahasa asing.

Ketua Jurusan Peternakan, Sumaryanto mewakili Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang mengapresiasi pencapaian mahasiswanya.

“Dengan pelatihan ini, mahasiswa mendapatkan panguatan keterampilan bahasa asing. Yang nantinya dapat digunakan dalam pengembangan karir Ananda” papar Sumaryanto pada penutupan Pelatihan Bahasa Asing/ TOEFL, pada Kamis (1/8).

Dijelaskan oleh ketua panitia pelatihan, Retno Fajar Kusdiyanti, bahwa mahasiswa berhasil meningkatkan kompetensinya. Dilihat dari hasil posttest yang seluruhnya melebihi nilai pretest.

Retno menambahkan, mahasiswa akan mendapatkan sertifikat TOEFL dari Lembaga Bahasa LIA Jakarta sesuai nilai test EPT yang sudah diikuti mahasiswa. (os)