MAGELANG. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan Yoma) melatih mahasiswa program studi Penyuluhan Peternakan dan Kesejahteraan Hewan di bidang Butcher.
Sejumlah 69 mahasiswa semester 7 ini mengikuti pelatihan selama 7 hari, hingga 24 September 2025 di Kampus Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Mereka menempuh 56 jam pelajaran dengan fasilitator dan narasumber dari Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP) Batu dan PT. Wahyu Utama Grup Tuban Jawa Timur.
Tidak hanya teori, mahasiswa juga dibekali keterampilan serta on job training (OJT) di Rumah Potong Hewan Kota Magelang, R n B Meatshop, Toko Daging Kita, dan Sari Ecco Yoyakarta.
Hal ini dilakukan agar selain menguasai materi, mahasiswa juga bisa menerapkan materi yang didapat di kelas. Utamanya untuk menyiapkan sumber daya manusia yang terampil di bidang butcher.
Karena, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengatakan sektor pertanian adalah kunci perubahan besar bagi bangsa. Untuk menggapai hal tersebut, peran petani muda sangat dibutuhkan sebagai motor penggerak.
"Yang bisa merubah Republik ini adalah sektor pertanian. Ada keunggulan komparatif disana, dan Indonesia memiliki itu," ujar Mentan Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya SDM yang kompeten, terampil, dan berpengetahuan untuk memajukan pertanian. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan generasi SDM pertanian yang berkualitas, berdaya saing, dan mampu menjawab tantangan global.
Dalam sambutannya, Wakil Direktur 2 Polbangtan Yoma, Budi Purwo Widiarso berharap mahasiswa termotivasi untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dan menjadi wirausahawan.
“Dari pelatihan ini kami yakin mahasiswa mendapatkan nilai tambah tentang dunia perdagingan. Kami berharap mahasiswa banyak yang terinspirasi, suatu saat bisa berwirausaha di bidang ini.” ucapnya.
Budi mengajak mahasiswa untuk selalu belajar, mengasah ilmu dan keterampilan hasil pelatihan butcher dan jadi bekal ketika lulus.
Selain itu, lanjut Budi, mahasiswa juga bisa memanfaatkan sertfikat pelatihan ini sebagai salah satu syarat untuk mengikuti sertifikasi kompetensi butcher.
Hadir dalam kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Program dan Evaluasi BBPP Batu, Lutfia Hanim Mufida berharap dengan pelatihan ini dapat memberikan inspirasi yang dapat melahirkan talenta-talenta pelaku usaha di sektor hilirisasi peternakan yang gawangi para milenial yang penuh semangat membangun lapangan kerja secara mandiri.