BANGKA SELATAN - Kementerian Pertanian (Kementan) menurunkan 15 mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) untuk mendampingi Brigade Pangan di wilayah optimalisasi lahan Bangka Selatan.
Mereka adalah mahasiswa semester 6 dari program studi Teknologi Benih dan Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan. Dalam rangka melaksanakan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, mereka akan mendampingi Brigade Pangan dalam budidaya padi rawa selama 3 bulan, dimulai 10 Maret sampai 10 Juni 2025.
Bertempat di Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, mahasiswa diterima langsung oleh Wakil Bupati Bangka Selatan, Debby Vita Dewi pada Senin (10/3/2025).
“Kehadiran adik-adik hebat ini menjadi angin segar bagi pertanian Bangka Selatan. Bersama petani milenial, kita siap berkolaborasi untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi di sektor pertanian”, ucap Debby.
Wanita yang kerap disapa dengan Bunda ini berharap dengan semangat dan ilmu yang dibawa mahasiswa, pertanian Bangka Selatan makin maju dan mandiri.
“Mari bergerak bersama membangun pertanian yang kuat dan berkelanjutan,” katanya.
Seperti disampaikan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, keterlibatan anak muda menjadi hal penting dalam mencapai swasembada pangan.
Ia menyebut Brigade Pertanian menjadi garda terdepan dalam rangka menggerakkan para petani untuk lebih produktif, terutama bagi petani milenial.
“Brigade Pangan adalah pasukan terdepan yang melibatkan petani, dikawal oleh penyuluh pertanian, Babinsa, dan pegawai ASN Kementan, serta generasi muda untuk berkolaborasi dalam mengoptimalkan sektor pertanian,“ jelasnya.
Ia menekankan tujuan meluncurkan program Brigade Pangan ini agar mahasiswa bisa menjadi petani milenial dengan mengolah lahan pertanian, untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai swasembada pangan.
“Brigade Pangan tidak hanya bertujuan mengoptimalkan pemanfaatan lahan, tetapi juga menjadi model pemberdayaan petani secara berkelanjutan,” kata Mentan Amran.
Karena strategisnya program ini, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menegaskan perlunya melibatkan petani milenial dalam penggunaan teknologi. Menurutnya, teknologi akan mengakselerasi produktivitas pertanian.
Hadir mewakili Direktur Polbangtan YOMA, Ketua Program Studi Penyuluhan Pertanian Berkelanjutan, Siti Nurlaela menyebut mahasiswa akan turun langsung dalam kegiatan pendampingan Brigade Pangan.
“Mahasiswa akan mendampingi pengelolaan alsintan, olah lahan dan teknis budidaya, mendampingi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam kegiatan penyuluhan, serta penyelesaian administrasi Brigade Pangan,” paparnya.
Laela menambahkan, mahasiswa akan bertugas untuk mendampingi 33 Brigade Pangan di Kabupaten Bangka Selatan.
“Mereka akan terjun di kecamatan Air Gegas, Pulau Besar, Lepar, Simpang Rimba, dan Toboali,” jelas Laela.
Ia optimis dengan menerjunkan mahasiswa, selain bisa meningkatkan pemahaman mahasiswa melalui praktik pertanian di lokasi Brigade Pangan, sekaligus berkontribusi aktif dalam upaya mencapai swasembada pangan.
“Kami berharap program pendampingan ini bisa mendukung petani setempat dalam penerapan inovasi pertanian modern serta meningkatkan produktivitas sektor pertanian di Bangka Selatan,” pungkasnya. (TW/os)