Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan beragam upaya untuk mengatasi permasalahan rendahnya jumlah petani milenial. Tidak hanya mendorong tumbuh kembangnya petani milenial di setiap kabupaten/ kota, namun juga memfasilitasi mereka untuk menjadi champion bidang pertanian. Salah satu agendanya dengan membekali mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta – Magelang (Polbangtan YoMa) Pelatihan Bahasa Jepang.
Pasalnya, Kementan mentargetkan mereka dapat bekerja di Jepang tahun depan. Hal ini sebagai upaya Kementan untuk mencetak champion bidang pertanian yang berdaya saing.Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus mendorong lahirnya champion. Hal ini yang di tegaskan dalam berbagai agenda, salah satunya dengan memberikan apresiasi kepada petani milenial champion. “Saya sangat bangga dengan champion – champion yang terpilih. Tentu saja ini akan menstimulasi bagi banyak orang untuk turun tangan di sector pertanian.” Tutur Mentan Syahrul pada acara Harmonisasi dan Apresiasi SDM Pertanian 2022 akhir tahun lalu. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menambahkan, petani champion mempunyai peran penting dalam membangun sector pertanian. "Hadirnya champion petani milenial, membuktikan dirinya mampu membangun agribisnis dengan permodalan yang baik. Kemudian dapat melakukan resonansi. Termasuk membangun kerjasama dan jejaring dengan berbagai komunitas yang mendukung usahanya.
Disaat yang sama ada pasukan di hulu dan hilir. Packaging dan pemasaran," jelas Dedi. Dengan menyiapkan champion melalui tahapan yang matang, Kementan optimis dapat mencetak champion yang cakap dan tangguh. Hal ini dijelaskan oleh Idha Widi Arsanti, Kepala Pusat Pendidikan Pertanian pada kunjungannya di Polbangtan YoMa Jumat (6/1). “Upaya peningkatan kapasitas dilakukan melalui beberapa Langkah. Kegiatan ini sangat bagus bagi mahasiswa/ alumni untuk mendapatkan pengayakan, pengalaman, ketermpailan, dalam hal budidaya dan teknologi pertanian. Kemudian membawa pulang dan dikembangkan di Indonesia.” Jelas Santi. Menurutnya, ini adalah agenda strategis Kementan agar petani milenial mendapatkan pengalaman praktis dan menyerap spirit seperti petani Jepang. Pada angkatan pertama, 25 mahasiswa semester 7 Polbangtan YoMa mendapatkan Pelatihan Bahasa Jepang sejak 20 Desember 2022 hingga akhir Maret 2023. Mereka diharapkan bisa terbang ke Jepang segera setelah lulus kuliah. Di Jepang, mereka akan dikategorikan sebagai Spesified Skilled Worker/ Pekerja Berketerampilan Spesifik. Mereka akan mendapatkan hak dan kewajiban yang sama dengan pekerja Jepang. (Osi/yoma)
Sumber: humas polbangtan yoma