MAGELANG. Menindaklanjuti arahan Menteri Pertanian Amran Sulaiman, civitas akademika Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) melakukan gerakan tanam serentak (15/12).
"Kondisi dunia sekarang sedang menghadapi krisis pangan. Bahkan sudah ada negara yang kelaparan dan beberapa negara menyetop ekspor karena perubahan cuaca. Jadi mau tidak mau kita harus menuju swasembada dan harus berdiri di kaki sendiri. Kenapa? Karena Indonesia bisa mengoptimalkan potensi tersebut," tutur Amran.
Untuk itu, Ia mengajak seluruh pihak untuk melakukan gerakan tanam. Begitu pula Direktur Polbangtan YOMA, Bambang Sudarmanto, memimpin gerakan ini di 2 lokasi berbeda, yakni di kampus Yogyakarta dan Magelang.
Tak main – main, Polbangtan YOMA menyiapkan 30 ribu polybag bibit cabai dan sayuran. Hal ini dalam upaya menjaga ketersediaan komoditas strategis di kalangan masyarakat.
“Tahap pertama, 30 ribu diupayakan selesai. Bibit yang sudah ditanam di polybag besar nanti akan diserahkan ke Masyarakat dan kelompok binaan di sekitar Kabupaten Magelang dan Yogyakarta.” papar Bambang.
Penyiapan media dan penanaman bibit terus dilakukan di 2 lokasi hingga saat ini (29/12). Komoditas terong ditanam di kampus Yogyakarta, sedang di Kampus Magelang menanam cabai rawit. Yang rencananya, akan mulai disalurkan ke masyarakat di bulan Januari 2024.
Didukung dengan Gerakan Pertanian Pro Organik (Genta Organik), Polbangtan YOMA memanfaatkan limbah kandang menjadi pupuk organik. Limbah kandang ternak besar dan ternak unggas telah diolah sebelumnya untuk digunakan sebagai campuran media tanam.
Gerakan ini dilakukan secara massif oleh seluruh unit kerja dan unit pelaksana teknis Kementerian Pertanian (Kementan). Tak hanya agar memenuhi gizi keluarga, namun juga meningkatkan ekonomi masyarakat. (os)