Teaching Factory (TEFA) Biofarmaka milik Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang dikunjungi oleh Peserta Program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Program) yang berasal dari 15 Kabupaten yang tersebar di 4 Provinsi Indonesia. Kunjungan ini merupakan salah satu rangkaian dari kegiatan Studi Banding Antar Provinsi (Interprovince Comparative Study For Provincial and District Authorities) yang di gelar di Provinsi DI Yogyakarta.
Didampingi langsung oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti dan Direktur Polbangtan YoMa, Bambang Sudarmanto, beserta jajarannya, para peserta diajak berkeliling kawasan untuk melihat langsung pengelolaan TEFA.
Meski dalam kondisi mendung dan gerimis, para peserta antusias berkeliling kebun produksi melihat proses budidaya dan mengenal berbagai jenis tanaman Biofarmaka seperti tanaman serai wangi dan berbagai macam empon-empon yang di kelola TEFA. Tidak hanya itu, peserta juga diajak menuju ruangan pengolahan yang sudah dilengkapi dengan peralatan yang mutakhir.
“TEFA Sempu ini memang dikhususkan untuk pengembangan tanaman Biofarmaka mulai dari budidaya hingga pasca produksi dan pengolahannya didukung dengan berbagai peralatan yang mutakhir seperti mesin pengering hingga mesin untuk membuat serbuk dan pengemasannya,” ujar Bambang.
Usai berkeliling kebun dan ruangan pengolahan, peserta diajak menyambangi showroom dan booth yang menyajikan berbagai macam olahan biofarmaka kreasi dari mahasiswa dan mitra Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).
“Produk-produk yang kami suguhkan hari ini merupakan produk hasil inovasi dari mahasiswa dan juga mitra DUDI kami. Ada beberapa olahan segar seperti minuman bunga telang, kopi jamu, hingga produk-produk yang sudah diolah dengan teknologi tinggi berupa produk serbuk dan ekstrak,” tambah Bambang.
Pengembangan TEFA merupakan salah satu upaya peningkatan sistem pembelajaran vokasi pertanian yang terus menerus diupayakan oleh Kementerian Pertanian RI. Namun selain digunakan sebagai penunjang sarana pendidikan, TEFA juga diharapkan dapat berkembang menjadi kawasan edukasi bagi masyarakat luas.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menegaskan dukungannya pada pengembangan sarana prasarana TEFA untuk menghasilkan SDM Pertanian andal, maju, mandiri, dan modern.
“Itu semua dilakukan karena pengelolaan pertanian saat ini dan ke depan harus melibatkan teknologi,” kata Mentan Syahrul.
Hal senada disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kemnetan, Dedi Nursyamsi bahwa mesin cetak SDM unggul pertanian ada di Polbangtan.
“Pelaku pertanian harus link and match dengan DUDI, ketika lulus langsung terjun sebagai petani milenial yang mampu menggerakkan produktivitas pertanian bagi kebutuhan pangan rakyat dan tujuan ekspor,” katanya.
-HG