YOGYAKARTA - Pembangunan pertanian memerlukan SDM pertanian yang berkualitas. Untuk mendukung hal itu, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang, pendidikan vokasi di bawah naungan BPPSDMP Kementerian Pertanian, menggelar Tes Kesehatan/ Pemeriksaan Kesehatan (Rikes) bagi peserta pendaftaran mahasiswa baru jalur umum.
Tes diikuti oleh mahasiswa baru yang telah dinyatakan lulus seleksi wawancara beberapa waktu lalu. Tes Rikes ini juga diikuti oleh peserta dari jalur Tugas Belajar, jalur undangan anak Petani dan Penyuluh Pertanian Gelombang I dan jalur undangan SMK Binaan dan dilaksanakan serentak pada tanggal 15-16 Mei 2024 untuk wilayah Jawa dan 14-17 Mei untuk wilayah Luar Jawa.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, pertanian membutuhkan SDM-SDM berkualitas agar tidak tertinggal dari negara lain. Selain itu, pertanian adalah sektor penting yang harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat.
Penegasan serupa disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi.
"SDM adalah faktor pengungkit utama dalam peningkatan produksi pertanian. Oleh sebab itu, jika kita ingin memajukan pertanian, majukan dulu SDM-nya," tutur Dedi.
Mewakili Direktur Polbangtan Yogyakarta Magelang, Endra Prasetyanta, yang juga Ketua Kelompok Substansi Administrasi Akademik Kemahasiswaan dan Alumni, mengatakan calon mahasiswa yang mengikuti tes rikes sebanyak 276 orang.
Tes Rikes dilaksanakan secara offline dan tersebar di beberapa wilayah Indonesia mulai dari Pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.
“Sebanyak 276 calon mahasiswa, 221 dari Pula Jawa dan sisanya dari Luar jawa. Untuk calon mahasiswa yang berdomisili di Pulau Jawa dan Madura diarahkan untuk melakukan Rikes di RS DKT Yogyakarta, sementara untuk calon mahasiswa yang di luar wilayah Jawa dan Madura pelaksanaan Rikes dilakukan secara mandiri di Rumah Sakit Tentara,” jelasnya.
Lebih lanjut Endra merinci jenis pemeriksaan kesehatan yang harus dilalui yaitu tes fisik diagnostik, laboratorium, dan rohani.
“Tes yang dilakukan meliputi tes laboratorium untuk melihat kondisi kesehatan organ dalam dan status penggunaan obat terlarang, kemudian tes keragaan dan diagnostik fisik, serta keswa (kesehatan jiwa),” rincinya.
Endra mengatakan melalui rangkaian tes ini diharapkan Polbangtan Yogyakarta Magelang mendapatkan calon mahasiswa yang benar-benar sehat jasmani dan rohani.
“Sehingga nantinya saat menjalani pendidikan selama 4 tahun minim atau tidak ada gangguan yang disebabkan karena kondisi kesehatan fisik maupun kejiwaan,” tandasnya. (hg)