MENU

Tingkatkan Hasil Panen, Penyuluh Kulon Progo Terapkan Metode Alternatif Pruning

April 19, 2025 |

YOGYAKARTA -Pruning atau pemangkasan pada tanaman padi terbukti meningkatkan produktivitas tanaman padi di Bantar Kulon, Banguncipto, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Di lahan yang dikelola oleh BPP Sentolo ini, penyuluh dan sejumlah pihak terkait melakukan panen dari hasil ujicoba pruning pada Rabu (16/4/2025).

Penyuluh bergembira dengan hasil yang diperoleh. Dengan perlakuan pruning, terlihat peningkatan produktivitas Gabah Kering Panen (GKP) sebesar 1,12 ton/ha dibandingkan dengan budidaya padi tanpa pruning.

Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya inovasi sebagai solusi penting dalam memastikan ketahanan pangan Indonesia.

"Inovasi ini sangat penting dalam menghadapi tantangan global, terutama dalam menjaga ketahanan pangan di tengah perubahan iklim dan meningkatnya kebutuhan beras nasional," kata Mentan .

Senada, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti, mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) sangat berbangga bahwa ternyata banyak inovasi yang terus dikembangkan.

“Kementan mendorong intensifikasi dan ekstensifikasi. Intensifikasi melalui peningkatan produktivitas, penggunaan benih unggul, teknologi lainnya dan inovasi,” papar Idha.

Penerapan pruning ini menjadi salah satu inovasi untuk mensiasati lahan sempit di wilayah DI. Yogyakarta.

Menurut Hendro Santoso, Koordinator BPP Sentolo, pruning cocok untuk dikembangkan di wilayahnya.

“Di lahan praktik ini, kami menanam 2 varietas padi, yakni Ciherang dan Mapan P05. Dengan perlakuan pruning, varietas Mapan P05 bisa menghasilkan 14,08 ton/ha. Sedangkan tanpa pruning, hanya menghasilkan 12,16 ton/ha,” papar Hendro.

Sedangkan pada varietas Ciherang, Hendro mengatakan dengan perlakuan pruning bisa menghasilkan 7,04 ton/ha. Tanpa pruning, hanya menghasilkan 6,08 ton/ha.

“Kami menyimpulkan pruning tanaman padi bisa meningkatkan produktivitas, namun masih ada potensi mendongkrak lebih dengan pertimbangan varietas dan kecukupan nutrisi tanaman,” ucap Hendro.

Hal ini mendapat dukungan dari Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo, Drajat Purbadi.

“Bupati menegaskan Kulon Progo akan menjadi lumbung pangan. Untuk itu, kita harus punya banyak kreatifitas,” kata Drajat.

Ia menyebut Kulon Progo tahun ini hanya bisa cetak sawah 10 ha, karena sulitnya penambahan luas lahan.

“Kita harus meningkatkan produktivitas, melalui pertanian presisi. Dengan pemberian pupuk secara tepat bisa menjadi percontohan di tingkat nasional,” ujarnya.

Direktur Polilteknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA). R. Hermawan yang hadir pada kesempatan ini menyambut baik inovasi pruning yang diinisiasi oleh Hendro, salah satu alumninya.

“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan berkolaborasi dengan BPP Sentolo. Untuk terus meningkatkan produktivitas padi. Utamanya untuk mencapai swasembada pangan nasional, pungkasnya. (os)

KAMPUS MAGELANG
Jl. Magelang – Kopeng KM.7
Magelang, Jawa Tengah, Telp. (0293) 364188, Fax. (0293) 313032
Kotak Pos 152 , Kode Pos 56101
KAMPUS YOGYAKARTA
Jl. Kusumanegara No.2 Umbulharjo, Yogyakarta, No. Telp (0274) 373479, Fax. (0274) 375528, Kode Pos 55167
www.polbangtanyoma.ac.id
Jam layanan : Senin - Kamis, Jam 7.30 - 16.00 WIB
Jam layanan : Jumat, Jam 7.30 - 16.30 WIB

Statistik Kunjungan

00550326
Hari Ini : 1241
Kemarin : 1592
Bulan Ini : 26164
Tahun Ini : 114258
Total : 550326
Sedang Online : 17
© Copyright 2025- POLBANGTANYOMA - All Rights Reserved
Translate »
magnifierchevron-downcross-circle