BANGKA BELITUNG - Kementerian Pertanian (Kementan) terus mendorong Brigade Pangan (BP) untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi mereka. Pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi solusi untuk menguatkan modal Brigade Pangan dalam mengelola lahan pertanian.

Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi BP yang dipimpin oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) di Kantor BSIP Provinsi Bangka Belitung, Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung pada Sabtu (8/2/2025).

Bersama Kementan, hadir Dinas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dinas Pertanian lingkup Provinisi Bangka Belitung, Korem Garuda Jaya 045 Bangka Belitung, Balai Besar Wilayah Sungai, dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) wilayah Sumatera Bagian Selatan.

Ini adalah tindak lanjut dari arahan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman agar lembaga keuangan perbankan bergerak mendukung upaya brigade dalam mewujudkan swasembada pangan.

Dukungan perbankan menurut Mentan Amran sangat penting untuk menghitung berapa jumlah kredit yang dikeluarkan dan berapa pendapatan petani yang akan dihasilkan.

“Perbankan langsung turun dan kalau perbankan sudah turun artinya visible, hitungan mereka mantap di mana bisa langsung memberi kredit untuk operasional.” ujar Mentan.

Dalam rakor ini, Kabadan Santi menyebut jika KUR bisa mengatasi keterbatasan modal yang dimiliki petani.

“BRI sudah siap mendukung permodalan BP. Untuk itu, bagi brigade yang sudah siap olah lahan, bisa langsung diproses untuk dicairkan 3 hari selanjutnya,” jelas Idha.

Ia menyebut banyak kemudahan yang akan diterima petani. Dengan KUR 100 juta tanpa agunan, petani bisa membayar setelah panen dengan bunga 6% per tahun.

“Brigade perlu melakukan survei lahan mana saja yang sudah siap untuk diolah. Karena KUR hanya bisa dicarikan jika lahan sudah siap olah,” ucapnya.

Setelah menerima modal, Santi melanjutkan, brigade bisa langsung mengolah lahan. Dan bantuan alat mesin pertanian akan dikucurkan untuk BP.

Upaya ini menurut Idha diperlukan di lapangan untuk mendorong produktivitas pertanian. Sehingga swasembada pangan bisa terwujud secepatnya. (Hw/os)