Polbangtan Yoma bersama Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) melakukan kegiatan pengukuran lahan di Kebun Karangsari pada Selasa (9/2) sebagai langkah awal rencana pembangunan Smart Green House (SGH).
Secara garis besar, SGH adalah metode budidaya yang bisa dikendalikan secara otomatis melalui sensor jarak jauh dengan menggunakan smartphone berbasis Android. Konsep ini merupakan sistem ramah lingkungan yang bisa mengendalikan kelembaban, suhu, nutrisi dan cuaca.
Penerapan SGH di Polbangtan sedang digencarkan oleh Kementerian Pertanian RI. Menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, SGH merupakan cermin dari implementasi pertanian modern dengan mengedepankan basis teknologi artifisial.
Mentan mengatakan bahwa sektor pertanian harus diintervensi dengan kemajuan dan perkembangan teknologi modern. Pengelolaan sektor pertanian tidak bisa lagi menggunakan cara tradisional yang memakan banyak biaya, waktu, tenaga, juga pikiran.
"Yang jelas kita sudah harus beranjak dari peradaban yang lalu, saatnya kita mengaplikasi teknologi modern, salah satunya seperti mengembangkan Smart Green House di Polbangtan ini," tutur Syahrul.
SGH merupakan hasil kolaborasi antara Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), dalam hal ini yaitu Pusat Pendidikan Pertanian (Pusdiktan) sebagai upaya mewujudkan pendidikan vokasi yang berkualitas dan mampu mencetak job seeker maupun job creator yang mandiri, modern, profesional, serta dapat bersaing di era industri 4.0.
Kepala Badan PPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa inovasi SGH adalah tempat semua orang, khususnya kalangan anak muda untuk menggembleng diri dalam mengasah kemampuan pada pengetahuan dan ilmu pertanian modern.
"Sekali lagi, saya katakan ini adalah tempat penggemblengan calon-calon pengusaha pertanian utamanya memang petani milenial. Nah kebetulan disini adalah bagian dari Polbangtan yang secara tupoksinya menghasilkan alumni-alumni calon petani milenial. Intinya inovasi ini sebagai sarana tempat anak-anak belajar," ujar Dedi.
Plt Direktur Polbangtan Yoma Dr. Rajiman berharap bahwa rencana pembangunan SGH dapat menunjang kegiatan peendidikan vokasi di Polbangtan Yoma sekaligus media pembelajaran bagi masyarakat luas.
“SGH ini nantinya akan dikelola oleh teaching factory yang harapannya ke depan akan menjadi media edukasi sekaligus mendorong trend pola pertanian yang efesien dan dapat membantu meningkatkan produksi pertanian,” ujar Rajiman disela-sela kegiatan.
Sumber: Drh. Edi Purwono, M.Sc.