Peran UPPM dalam Pemberdayaan Kelompok Tani Binaan Polbangtan YoMa
Petani kecil di Indonesia semakin lama semakin sempit kepemilikan lahan yang digarapnya, utamanya di Pulau Jawa, hal ini adalah akibat utama adanya tradisi ahli waris, dan pameo mangan ora mangan kumpul serta pertambahan penduduk yang terus meningkat dengan pembangunan sarana-prasarana sosial yang banyak menggunakan lahan-lahan pertanian.
Salah satu alternatif pemecahan masalah diatas adalah dengan memanfaatkan lahan secara intensif, ditambah lagi waktu luang yang banyak dimiliki oleh keluarga tani, utamanya bagi pemuda tani yang banyak menghabiskan waktu dirumah.
Kegiatan yang potensial untuk mengisi waktu dan memanfaatkan lahan yang semakin sempit itu, antara lain dengan beternak sapi, dan supaya lebih efisien serta memberikan kenyamanan penduduk akibat adanya polusi maka perlu menggunakan kandang secara koloni atau berkelompok.
Upaya Pemberdayaan kelompok tani dan keluarganya dalam menyelenggarakan penyuluhan melalui pendekatan kelompok dilakukan untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian di dalam usahataninya.
Agar pembinaan petani ternak dan keluarganya melalui pendekatan kelompok lebih berdaya guna dan berhasil, maka diperlukan adanya satu bahasa, satu pengertian dan satu gerak dalam pelaksanaan pemberdayaan kelompok di lapangan.
Untuk penumbuhan dan pembinaan kelompok tani ternak dilaksanakan dengan memilih kombinasi beberapa metode penyuluhan peternakan yang dianggab efektif dan efisien sesuai dengan keadaan, sasaran, waktu dan tempat.
Adapun salah satu metode penyuluhan yang cukup efektif dalam penumbuhan dan pengembangan kelompok tani ternak adalah dengan penyelenggaraan lomba antar kelompok tani ternak.