Fasilitasi Kegiatan Penilitian
Pembangunan peternakan sebagai bagian dari pembangunan pertanian akan terkait dengan reorientasi kebijakan pembangunan pertanian. Pembangunan peternakan mempunyai paradigma baru, yakni secara makro berpihak kepada rakyat, adanya pendelegasian tanggung jawab, perubahan struktur dan pemberdayaan. Oleh karena itu, perlu diformulasikan suatu strategi dan kebijakan yang kemprehensif, sistematis, terintegrasi baik vertikal maupun horisontal, berdaya saing, berkelanjutan, dan terdesentralisasi.
Untuk memenuhi kecukupan pangan, terutama protein hewani, pengembangan peternakan yang terintegrasi merupakan salah satu pilar pembangunan sosial ekonomi. Pemanfaatan dan pelestarian sumberdaya peternakan yang seimbang merupakan cetak biru (blue print) pengembangan peternakan dimasa mendatang. Kebutuhan daging sapi terus meningkat seiring makin baiknya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi yang seimbang, pertambahan penduduk, dan meningkatnya daya beli masyarakat. Salahsatu upaya untuk memenuhi kebutuhan daging dalam negeri yaitu dengan meningkatkan populasi, produksi, dan produktivitas sapi potong.
Ditinjau dari sisi potensi yang ada, Indonesia selayaknya mampu memenuhi kebutuhan pangan asal ternak dan berpotansi menjadi pengeksport produk peternakan. Hal tersebut dimungkinkan karena didukung oleh ketersediaan sumber daya ternak dan peternak, lahan dengan berbagai tanaman pakan, produk sampingan industri pertanian sebagai sumber pakan, serta ketersediaan sumber daya inovasi teknologi.
Pelaksanaan kegiatan penelitian pada Tahun 2012 diarahkan dalam rangka melaksanankan 4 sukses pertanian yaitu swasembada pangan dan swasembada yang berkelanjutan terutama padi/beras, kedelai, gula, daging sapi dan jagung, meningkatkan diversifikasi pangan, meningkatkan ekspor di bidang pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarganya melalui, penguatan modal usaha pertanian.
Kegunaan Penelitian
Pelaksanaan kegiatan penelitian pada Tahun 2012 yang dianggarkan oleh DIPA Polbangtan YoMa ada 15 paket Judul, yaitu :